Quran > Modernism



Sulit menjadi pemuda di zaman ini.
Dosa-dosa membebaniku di segala tempat.
Dosa menyerangku begitu mempesona dan membuat kecanduan.
Teman-temanku, lingkungan sekitarku, video, dan film tidak senonoh bahkan terjangkau di sakuku.


Dosa menyerangku dimana-mana!

Jadi apa yang akan kulakukan untuk melindungi diriku dari dosa-dosa itu di zaman sulit ini?

apa yang harus kukatakan kepada orang-orang yang mengajakku kepada dosa ini?

Saudara/saudariku, tetaplah bersamaku selama 5 menit,

dan mari lihat kisah yang menakjubkan dari 7 kata dari koleksi Risale-i Nur.

(Because death does not die)



Bayangkan seorang pria.
Dia berada dalam situasi sulit.
Seekor singa menunggu untuk menyerangnya dari belakang.
Dan ada tiang gantungan di depannya.

Semua orang yang dicintainya dieksekusi mati, satu demi satu.
Oke terlebih lagi, ada dua luka di bahunya.
Dan terlebih lagi, dia harus melanjutkan perjalanannya.

Dia sedang diasingkan, dia terpaksa melanjutkan perjalanannya.
Jadi singanya akan menerkamnya.
Orang-orang tercintanya akan dieksekusi di depan matanya.

Dia terluka dan dipaksa berpergian.
Jadi pria ini dalam situasi sangat sulit.
Dan bayangkan seseorang datang padanya dan berkata seperti ini :
"Temanku. Datanglah kemari dan bersenang-senang! Mari berkencan bersama gadis-gadis cantik itu!
Mari pergi ke tempat yang asyik!
Aku punya musik pop dan rock yang indah, mari dengarkan!
Mari minum alkohol dan mabuk!".


Bayangkan dia mengajaknya untuk bersenang-senang begitu. Apa yang akan dikatakan pria itu?

"Apa kau bergurau? Tidaklah kau paham situasiku? Ada singa dibelakangku.
Ia menunggu untuk menerkamku.
Ada tiang gantungan di depanku.
Orang-orang yang kucinta dibunuh di hadapanku. Ini kekacauan!
Aku punya dua luka di bahuku dan aku terpaksa terus berjalan.
Aku tidak mau bergabung denganmu dan kenapa kau mengajakku?

Ya. hal yang kau ajak terlihat menggoda dan memikat nafsuku.
Tapi entah kau bunuh singa di belakangku, hilangkan tiang gantungan didepanku,
sembuhkan lukaku, dan hapuskan pengasinganku, atau kau diam dan pergi dari sini!".


Pasti dia akan mengusir orang itu seperti ini kan?

Sekarang teman-teman, sebenarnya kita tidak berbeda dengan pria dalam kisah itu.
Singa dibelakang kita adalah kematian kita.
Kita tidak tahu kapan ia akan menyerang kan?
Singa dari 250.000 orang menyerang mereka setiap harinya.
Dan kebanyakan dari mereka masih muda.
Maksudku, jangan pikir hanya orang-orang tua yang meninggal.

Oke,ada tiang gantungan di depan pria dalam cerita ini.
Ini adalah pemisahan bagi kita.
Dengan kata lain, semua hal, semua orang yang kita cinta, entah mereka telah meninggalkan kita, atau akan meninggalkan kita.
Segala yang kita cintai, punya akhir dalam dunia ini.oke!

Dan pria dalam ceritanya dipaksa bepergian.
Inilah perjalanan kita dalam waktu.
Ada perjalanan waktu yang tidak bisa kita hentikan.
Misalnya, aku yang di tahun 2013 telah mati sekarang,
Aku tidak akan jadi umur 18 tahun lagi.

Dari sudut pandang ini, kematian bukanlah sesuatu yang kita alami hanya sekali.
Sebenarnya kita mati setiap detiknya dan kita tidak bisa menghentikannya.

Oke, pria dalam kisah ini punya dua luka. Dan itu adalah kelemahan dan kemiskinan bagi kita.
Kelemahan. Ada banyak hal yang tidak dapat kita lakukan.
Dalam istilah paling simpel, sebuah mikroba sangat kecil yang hanya bisa dilihat dengan mikroskop.
dapat membunuh bahkan manusia terkuat meskipun kemajuan luar biasa yang terjadi di bidang medis kan?

Malaikat maut mengambil 200.000 orang dari dunia ini setiap harinya.
Dan para ilmuwan yang telah membentur atap dengan teknologi mereka,
dihadiahi Nobel, yang kita kagummi hanya menjadi bisu,

Kita, manusia, tidak bisa melakukan apapun. Kita begitu lemah.
Dan luka lainya adalah kemiskinan temanku.
Kemiskinan bukan berarti kurangnya uang atau harta.
Ini artinya membutuhkan sesuatu.
Kita semua miskin dari sudut pandang ini.
Ada begitu banyak hal yang kita butuhkan.
Dalam contoh paling simpel, berdetaknya jantungku saat ini, sirkulasi darahku, jutaan aktivitas yang harus dilakukan di jagat raya agar aku bisa hidup.
Tapi yang utama adalah kebutuhan kita akan keabadian.
Maksudku, jangan biarkan kesenanganku, hal-hal yang kusenangi berakhir.
Biarkan aku senang-senang dan menikmati hidup selamanya.
Tapi, bahkan jika kita membawa uang kepada orang terkaya diantara yang membaca ini.
bahkan jika kita menggunakan seluruh kemungkinan di dunia ini, kita tidak bisa membeli keabadian bukan?
Kemisikinan adalah luka kita.



Oke teman-teman! Aku tahu, akhir zaman ini adalah masa yang sangat sulit bagi kita, para pemuda, ini benar.
Tapi ketika kita menjumpai hal-hal haram, mari ingat situasi dari pria dalam kisah ini.
Mari katakan apa yang dikatakan pria dalam kisahnya ke mereka yang mengajak kita pada dosa.
Maksudku, mungkin, ketika kita mendapat pesan yang mengajak pada dosa, atau ketika nafsu kita mencoba megarahkan kita kepada hal-hal haram di internet atau kepada teman kita yang berkata,
"Apa yang kau bicarakan? Apa kau akan shalat sekarang? Ayo! Kita bersenang-senang saja man!
Nanti aja deh kita shalatnya kalau sudah tua."

Atau kepada serial TV, film, media, semua yang mempromosikan amoralitas dengan mengatakan hal-hal seperti,
"Kau tidak keren jika tidak punya pacar di sekolah", "Pakai hijab? Di zaman ini? Saat cuaca panas? Ayolah! Lepaskan! Lepaskan hijabmu dan tunjukan kecantikanmu. Tradisi itu ketinggalan zaman."

Tapi teman-teman, yang paling penting pada nafsu kita dan setan, mari katakan ini kepada mereka semua, "Apa kalian bercanda? Tidakkah kau lihat situasiku? Kau lihat kematian di belakangku. Ada tiang gantungan di hadapanku. kekasihku meninggal disini.
Aku punya dua luka yaitu kelemahan dan kemiskinanku.
Dan aku semakin tua setiap detiknya dan aku tidak bisa menghentikan ini.
Bagaimana bisa aku bergabung denganmu dalam situasi ini? Ya, hal-hal yang kau ajak begitu memikat.
Ia memikatku seperti magnet!
Tapi, entah kau hilangkan kematian, hilangkan pemisahannya, buat aku tetap muda,
dan tutup jalurku ke kuburan, atau diamlah dan pergi dari sini!

Aku tidak akan meninggalkan apa yang DITUNJUKKAN Al-Qur'an Kepadaku!".

I WILL NOT LEAVE THE WAY QUR'AN DIRECTS ME!

0 comments